8 Okt 2010

Ke Taman Impian 1 - Taman Batu Jepang


Hobi mengumpulkan batu alam dan batu kali pada awalnya merupakan impian saya untuk membuat taman dengan kolam alami yang terbentuk dari batu-batu kali pilihan dengan bentuk dan warna yang unik khas batu kali pegunungan di jawa timur, 
kenapa koq impian . . . he he he . . , saat itu saya tidak punya rumah, hanya imajinasi saja untuk 10 atau 20 tahun kedepan.

Setiap lebaran libur di rumah mertua dan di belakang rumahnya ada sungai dari pegunungan, setiap saya memanggul batu unik hasil penyusuran sungai, orang selalu bertanya . . , buat apa ?
ho ho ho . . .

Hanya gigiku yang tampak silau dan bibirku yang melebar.

Sekarang impian 9 tahun lalu itu akan segera saya wujudkan, konsep dan skema sudah terekam dalam imajinasi, sekarang saya akan belajar tentang seni taman dengan filosofi.

Teringat akan seni Suiseki atau seni batu Jepang yang pernah kubaca, mbah google membawa saya ke paklik wiki dan terdamparlah saya di taman batu jepang sebagai awalnya.

Taman batu Jepang atau Karesansui, yang berarti lanskap kering atau taman Zen adalah salah satu gaya dalam taman Jepang. Taman jenis ini tidak menggunakan air. Lanskap alam dilukiskan dengan batu dan pasir yang melambangkan kolam dan aliran air. Orang yang melihat diminta untuk berimajinasi bahwa hamparan pasir berwarna putih dan kerikil adalah permukaan air. Jembatan dibangun untuk memberi kesan ada aliran air di bawahnya. Pola-pola pada hamparan pasir ditata dengan penggaruk bambu untuk melambangkan aliran air.

Taman ini bersifat abstrak, berkembang di kuil-kuil Zen maka dikenal sebagai taman Zen, taman batu sudah merupakan salah satu bagian dari beberapa gaya taman Jepang dari zaman sebelumnya. Berbeda dari gaya dan model taman Jepang lainnya, taman batu Jepang sama sekali tidak memerlukan air. Oleh karena itu, memungkinkan orang membuat taman model ini di tempat sulit air.



Taman batu Jepang yang paling terkenal berada di Ryoan-ji, taman ini hanya terdiri dari 15 buah batu di atas hamparan pasir yang dikelilingi tembok, hanya ada pasir dan batu, tidak ada pohon atau semak. Dilihat dari sudut mana pun (kecuali dari atas), hanya terlihat 14 buah batu.

Poin yang didapat:
Konsep Zen mengenai disiplin, mawas diri, pencerahan dan untuk meditasi.
Sudut yang tepat dan penempatan batu yang akurat disertai pengamatan yang teliti, mencapai tujuan.

IXOYE
Taman Saya adalah wujud dari keinginan untuk melestarikan tanaman, sebagai orang lapangan di taman, saya berbagi pengalaman.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan bertanya atau menambahkan wawasan..

Entri Terbaru