22 Jul 2011

ke Taman Impian 4 - Model dan Gaya Taman Jepang

Kōraku-en, taman bergaya kaiyū di Okayama

Banyak sekali gaya taman Jepang, berikut ini saya memberikan masukan tentang model dan gaya taman Jepang, bagi orang yang idealis seperti saya yang merasa bosan dengan model taman indonesia bolehlah ini menjadi rekomendasi, selamat tinggal gaya taman Indonesia moderen, mediterania, eropa, minimalis . . .

Tetapi pemberitahuan dari saya, model Jepang ini sangat klasik, membawa kita di era Indonesia belum merdeka (kuno) dan jangan di coba sebelum berpikir mendalam.

Teman saya yang ahli dalam sketsa gambar taman pernah bertandang kerumah, ketika saya tanya apa pernah mendapat order gambar taman Jepang karesansui campuran seperti taman punya saya... di jawabnya TIDAK, parahnya lagi katanya taman saya kuno dan gag jaman, . . aduh sakit hati juga aku mendengar komentar seniman lukis ini.

Dengan terpaksa aku menjelaskan filosofi keseluruhan tentang batu alam yang aku tempatkan, mulai dari batu sambutan, batu bersusun zen yang menjelaskan dasar dibuatnya taman ini yaitu keluarga kecil saya, batu karang besar melambangkan Bapa, batu bersusun yang sebagian batu fosil membentuk air terjun dan kolam melambangkan Putra yang semuanya berada di nilai-nilai sakral, dan batu besar pacitan yang merupakan batu yang paling keras diantara semua batu melambangkan Roh Kudus yang telah berada di estetika profan.

Akhirnya teman saya yang jadi bingung karena tidak menguasai tentang taman Jepang.

Berikut ini model dan gaya taman Jepang sepengetahuan saya,

Taman shinden - zukuri
Taman dibangun di halaman tengah rumah kediaman bangsawan yang dibangun dengan gaya arsitektur shinden-zukuri.


Taman gaya jodo - jodoshiki
Ciri khas taman ini adalah kolam yang ditanami seroja. Tata letak taman dibuat menyerupai bentuk mandala dalam ajaran Jodokyo.


Taman batu Jepang - karesansui
Di taman batu Jepang, batu dipakai untuk menggambarkan air terjun, dan pasir berwarna putih dihamparkan untuk menggambarkan air mengalir. Air sama sekali tidak digunakan sebagai elemen taman. Taman batu Jepang hanya dimaksudkan untuk dilihat dari satu sudut pandang.


Taman gaya shoin - shoinshiki
Merupakan gaya taman Jepang yang paling umum. Taman dibangun menghadap atau mengelilingi shoin (bangunan atau ruangan besar tempat menerima tamu).
Ciri khas berupa batu-batu ukuran besar untuk menggambarkan pemandangan gunung di pedalaman.


Taman teh - chaniwa atau roji
Adalah sebutan untuk taman kecil yang dilengkapi jalan-jalan setapak yang dibangun di sekeliling rumah teh.
Batu pijakan adalah elemen penting yang disusun dijalan setapak yang mengelilingi rumah teh, susunan batu pijakan dimaksudkan untuk mengatur kecepatan langkah orang yang menuju ke rumah teh, penempatan tanaman dan batu ditentukan oleh masing-masing aliran upacara minum teh.
Taman model ini dilengkapi dengan wadah batu berisi air dan lentera batu.


Taman gaya kaiyu - kaiyushiki atau shisen kaiyu
Merupakan perpaduan dari taman gaya shoin dan taman teh, ciri khas taman adalah ukuran taman yang besar dan dilengkapi kolam dan batu-batu. Di dalam taman dibangun taman-taman teh berukuran kecil yang tersebar di beberapa tempat dan dibangun jembatan-jembatan untuk menghubungkannya.


Taman daimyo - daimyo niwa
Sebutan untuk taman-taman luas, di dalam taman jenis ini hampir selalu dibangun kolam. Keindahan taman dinikmati orang sambil berjalan di jalan-jalan setapak yang dibangun di dalam taman.


Bagi yang bercita rasa tinggi tentang taman, sekaligus berdana lebih, silahkan mencobanya, saya pernah berinteraksi sedikit di Surabaya di rumah kolektor sekaligus penjual ikan koi impor, di belakang rumah induk dia membuat rumah teh, ada kolam koi dengan ikan besar-besar, dan ada batu-batu fosil di berbagai tempat, terlihat seperti gaya shoin berpadu roji.

seandainya anda masuk kesana . . .Jepang Banget, ini baru taman rumah. Saya beri nilai sempurna.

Lanjutan dari :
ke Taman Impian 1
ke Taman Impian 2
ke Taman Impian 3

IXOYE
Taman Saya adalah wujud dari keinginan untuk melestarikan tanaman, sebagai orang lapangan di taman, saya berbagi pengalaman.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan bertanya atau menambahkan wawasan..

Entri Terbaru